Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah
Slawi FM – Poliomyelitis (polio) adalah salah satu penyakit menular yang sebagian besar menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Virus polio memasuki tubuh melalui mulut, dalam air atau makanan yang telah terkontaminasi dengan bahan feses dari orang yang terinfeksi. Virus berkembang biak di usus dan diekskresikan oleh orang yang terinfeksi di feses, yang dapat menularkan virus ke yang lain, di mana ia dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan dan kecacatan pada anak bahkan hingga kematian.
Demikian yang disampaikan oleh Kepala Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Sarmanah Adi Muraeny dalam talkshow warta 10 yang dipandu oleh Aldo Herlambang di Studio Radio Slawi FM, pada Rabu (10/1/2024) pagi.
Menurut Sarmanah cara penularan polio ini melalui oral fekal artinya virus ini bisa menularkan kepada orang lain dari anak yang terinfeksi polio melalui tinja atau feses yang mengontaminasi air, makanan dll.
“ Jadi polio ini bisa menularkan melalui air yang terkontaminasi feses polio yang mungkin masyarakat ada yang masih BAB sembarangan yang mengakibatkan air sungai terkontaminasi yang air tersebut digunakan anak – anak melalui tangan, sehingga tangan ini bisa menularkan melalui kontak langsung dengan makanan tanpa cuci tangan terlebih dahulu, sehingga bisa tertular polio,” ujar Sarmanah.
Selain cuci tangan cara agar terhindar dari penyakit polio, juga dengan asupan gizi yang cukup, olahraga, dan tidak merokok. Sehingga daya tahan tubuh akan menjadi lebih baik, maka tubuh tidak akan terkena penyakit menular.
“ Jadi orang tua sejak dini agar bisa membudayakan hidup sehat kepada anak – anak. Bagi para ibu – ibu rumah tangga juga harus memperhatikan anaknya setelah bermain harus cuci tangan, bahkan alat – alat bermain anak setelah dipakai juga harus dibersihkan. Tujuannya agar mencegah tertularnya penyakit polio dan penyakit lainnya,” jelas Sarmanah.
Meskipun Indonesia tergolong bebas dari polio, tapi tidak menutup kemungkinan bisa tertular melalui negara lain yang belum terbebas dari polio sehingga bisa menularkan ke Indonesia atau impor penyakit dari negara lain.
“ Polio ini bisa tertular dari negara lain atau import penyakit. Penularan ini melalui mobilisasi masyarakat yang cukup tinggi dan mutasi dari virus itu sendiri. Dan polio ini tidak bisa tertular jika anak – anak sudah diberikan vaksin polio. Seperti kasus klaten ada yang terkena polio karena vaksinnya belum lengkap. Hal itu juga merupakan faktor resiko anak bisa tertular polio,” ungkap Sarmanah.
Adapun gejala penyakit polio yang lumpuh yaitu diawali dengan mual, tubuh terasa panas dingin, kesemutan, dan tiba – tiba seluruh badan terasa lemas dan bisa dikatakan dengan lumpuh lemas yang terjadi mendadak. Dan untuk memastikan bisa periksa langsung ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya.
“ Mendadak ini artinya terjadi selama 14 hari setelah itu biasanya seluruh badan akan terasa lemas dan otot – otot mengecil yang selanjutnya akan terjadi kelumpuhan pada anak,” tutur Sarmanah.
Sarmanah beharap kepada seluruh orang tua di Kabupaten Tegal agar segera melakukan vaksin polio kepada anak – anaknya di fasilitas kesehatan seperti posyandu, puskesmas, klinik dan Rumah Sakit. Tujuannya untuk melindungi anak – anak dari penyakit menular polio yang mengakibatkan kelumpuhan permanen hingga kematian. Ayo sukseskan Sub PIN Polio Kabupaten Tegal atau pemeberian vaksin polio yang dilaksanakan 2 (dua) putaran. Putaran pertama dilaksanakan tanggal 15-22 Januari 2024 dan Putaran dua dilaksanakan tanggal 19-24 Februari 2024. (CF)