Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah

Slawi FM – Bagi orang tua baru, kehadiran bayi tidak hanya mendatangkan kebahagiaan tetapi juga mungkin kekhawatiran. Banyak pasangan yang baru memiliki anak merasa kebingungan dalam merawat bayi baru lahir. Selain mempersiapkan segala perlengkapan untuk menyambut kehadiran Si Kecil, orang tua bayi juga harus membekali diri dengan keterampilan dalam merawat bayi baru lahir. Pengetahuan dan keterampilan tersebut akan lebih memudahkan dalam menjalani peran sebagai orang tua baru.

Demikian yang dikatakan Wakil Ketua II Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Tegal Yuda Ayu Timorini dalam talkshow warta 10 yang di pandu oleh Aldo Herlambang di Studio Radio Slawi FM, pada Rabu (19/06/2024) pagi.

Menurut Ayu Timorini, Bayi Baru Lahir (BBL) adalah bayi yang baru saja dilahirkan dengan usia 0-28 hari. Bayi baru lahir masih rentan, sehingga perlu diperlakukan secara hati-hati. Dan angka kematian bayi usia 0-11 bulan merupakan indikator derajat kesehatan.

“ Jadi untuk menggambarkan kondisi kesehatan maka harus diperhatikan dan dilakukan pelayanan berstandard. Dan pelayanan standard minimal harus 100 persen. Maka pelayanan bayi baru lahir dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu standard kualitas dan standard kuantitas. Kalau kuantitas ini kalau diusia 0-28 hari minimal 3 kali kunjungan. Sedangkan kualitas bayi usia 0-6 jam harapannya bayi harus memenuhi Inisiasi Menyusui Dini (IMD), perawatan tali pusat, Vitamin K, Hepatitis B dan mengetahui tanda – tanda kelainan kongenital pada bayi,” ujar Ayu.

Merawat bayi baru lahir mungkin terasa melelahkan. Tak jarang, banyak orang tua yang merasa stres, terlebih bila baru memiliki anak yang pertama. Sering kali karena kesibukan merawat bayi baru lahir, orang tua lupa untuk memperhatikan diri sendiri. Agar orang tua bisa memberikan yang terbaik dalam merawat Si Kecil, dan juga perlu memperhatikan kesehatan fisik maupun emosional diri sendiri.

“ Merawat bayi ini selain fisik juga mental perlu diperhatikan dan dukunga keluarga sangat penting akan tidak terjadi Baby Blues Syndrom. Untuk itu ibu bayi perlu di apresiasi terutama untuk para suami agar bisa menjadi suami siaga yang selalu membantu istrinya. Karena istri butuh support dari suami agar Baby Blues Sydrom tidak terjadi. Kasus kematian ibu melahirkan di Kabupaten Tegal kebanyakan di masa nifas. Perlu diketahui tugas seorang ibu bukan hanya hamil dan melahirkan saja. Tetapi di masa nifas ini harus betul – betul harus dilakukan pengawalan sampai tuntasnya masa nifas. Tujuannya agar ibu bayi tidak stress yang bisa mempengharuhi kualitas ASI,” jelas Ayu.

Diakhir talkshow, Ayu Timorini menghimbau kepada pasangan agar bisa lebih siap dan tidak kaget dengan tugas baru sebagai orang tua. Jika masih memiliki pertanyaan seputar merawat bayi baru lahir, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran terbaik. (CF)

 

 

 

Written by:

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X