Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah
Slawi FM – Tumbuh kembang bayi dan balita ini terbagi dua hal yang berbeda. Pertumbuhan sendiri adalah sesuatu yang bisa kuantitatif atau terlihat angka pertumbuhannya dengan satuan KG (Kilogram), CM (Centimeter), dan M (Meter). Sedangkan perkembangan ada hubungannya dengan kapasitas individu atau adanya penambahan kemampuan pada bayi dan balita.
Demikian yang dikatakan Dokter Puskesmas Lebaksiu Cica Marlia dalam talkshow warta 10 yang dipandu oleh Aldo Herlambang di Studio Radio Slawi FM, pada Rabu, (20/03/2024) pagi.
Menurut Dokter Cica, pertumbuhan bayi dan balita simultan atau diimbangi dengan perkembangan misalkan gigi susu menjadi permanen dan bisa mengunyah makanan. Pekembangan ini tentunya perlu adanya pembelajaran atau bisa disebut dengan stimulasi – stimulasi kemudian menjadi perkembangan lebih optimal.
“ Jadi kalau pertumbuhan bayi dan balita diimbangi dengan perkembangan. Dan bagi orang tua diharuskan memantau terus perkembangan dan pertumbuhan bayi dan balitanya. Apakah sesuai dengan umur atau tidak,” ujar Cica.
Untuk parameter pertumbuhan bayi dan balita dengan mengukur berat badan dan tinggi badan dan kualitas gizi yang berfungsi untuk mendeteksi stunting. Kemudian parameter pertummbuhan bayi dan balita yang lain adalah dengan mengukur lingkar kepala yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan otaknya melalui estimasi volume otaknya.
“ Biasanyakan diubun – ubun anak belum nutup atau yang lainnya. Biasa kita sebut adanya senud – senud pada ubun kepala bayi itu merupakan sel – sel otak sedang berproses secara maksimal. Dan pengukuran lain bisa dengan tebal lipatan kulit bisa menjadi parameter pertumbuhan bayi dan balita terkait status gizinya kurang atau over weight (obesitas) berlebihan berat badan,” jelas Cica.
Dokter Cica berharap kepada seluruh masyarakat khususnya orang tua agar mengetahui bahwa pentingnya mendeteksi dini pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita sehingga jika terdapat kelainan – kelainan, maka pihak medis akan menyiapkan intervensi yang tepat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang bayi dan balita.
“ Untuk para orang tua juga perlu melakukan cek rutin di posyandu nanti akan dibantu oleh tenaga kesehatan dan kader untuk memantau tumbuh kembang bayi dan balita serta bisa konsultasi langsung dan juga mencocokan Kartu Menuju Sehat (KMS) aman atau perlu adanya intervensi,” pungkasnya. (CF)