Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah
Slawi FM – Asma berasal dari “asthma” adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk dan mengi.
Demikian yang dikatakan Dokter Puskesmas Danasari Irsyad Abdur Rozak dalam talkshow warta 10 yang dipandu oleh Aldo Herlambang di Studio Radio Slawi FM pada, Rabu (08/05/2024) pagi.
Menurut Dokter Irsyad asma ini terjadi karena adanya radang kronis pada saluran pernafasan. Untuk pasien asma biasanya saluran pernafasa hiperaktif jika terpapar oleh faktor pemicu seperti debu, asap rokok, asap pembakaran, asap kendaraan dan faktor bau makanan atau masakan yang menyengat.
“ Jadi penderita asma ini sensitif dengan aroma yang menyengat. Tapi kalau kita tidak mengidap asma tentunya tidak masalah. Selain itu penderita asma ini juga sensitif dengan suhu udara dingin, makanan dingin, bulu binatang, dan bantal yang menggunakan kapuk. Asma ini tidak bisa disembuhkan hanya bisa dicegah dengan menghindari faktor pemicu ,” ujar Irsyad.
Untuk gejala asma yang muncul pada setiap anak bisa berbeda-beda. Hal tersebut membuat asma pada anak sulit terdeteksi. Meski demikian, ada beberapa gejala utama yang umumnya muncul ketika anak mengalami serangan asma, yaitu napas berbunyi atau mengi, sesak napas, dan batuk.
“ Untuk asma pada anak ini orang tua harus tahu misalkan anak makan es tapi tidak ada efek sesak nafas. Tapi ketika mengkonsumsi mie instan yang mengandung micin atau msg malah terjadi sesak nafas. Maka makanan yang mengandung micin tidak boleh diberikan lagi ke anak. Kecuali ada obatnya seperti inhalasi tapi tetap orang tua perhatikan derajat asma anak tersebut,” tuturnya.
Sedangkan alergi adalah suatu gejala yang timbul sebagai respons dari sistem imun tubuh terhadap zat yang biasanya tidak berbahaya atau dikenal sebagai alergen. Umumnya, reaksi alergi terjadi setelah kontak langsung dengan kulit, terhirup, atau dimakan.
“ Untuk alergi yang umum pada anak biasanya alergi hidung, kulit, obat, dan alergi makanan. Alergi pada anak tidak dapat dipastikan tergantung pada anak tersebut alergi atau tidak. Intinya hindari anak mendekati pemicu terjadinya alergi,” jelasnya.
Diakhir talkshow Dokter Irsyad menegaskan bahwa kunci utama untuk mencegah terjadinya asma dan alergi adalah hindari faktor pemicunya dan untuk penderita asma ringan bisa gunakan inhalasi. (CF/IN)