Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah
Slawi FM – Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal memiliki tugas membantu Bupati di bidang kesehatan diantaranya menyediakan fasilitas layanan kesehatan yang memadai dan melaksanakan layanan usaha kesehatan masyarakat dan usaha kesehatan perseorangan serta melakukan pengawasan dan pengendalian farmasi, alat kesehatan, makanan dan minuman, pemberdayaan masyarakat, promosi kesehatan serta sumber daya manusia.
Demikian yang dikatakan oleh Ketua Tim Kerja Perenanaan Dinkes Kabupaten Tegal Nani Yulianti dalam Talkshow Bincang Kreatif yang dipandu oleh Rida di Studio Radio Slawi pada Senin, (26/08/2024) pagi.
Menurut Nani, Strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat utamanya penguatan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang didalamnya terdapat pengawasan dan pengendalian untuk penyakit menular, tidak menular dan pelayanan kesehatan gizi masyarakat, kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu hamil hingga lansia.
“ Strategi ini tentunya mencakup semua siklus manusia dan indikatornya termasuk angka harapan hidup masyarakat Kabupaten Tegal. Jika angka harapan hidup ini meningkat, maka strategi tersebut berhasil. Angka harapan hidup dihitung dari jumlah rata – rata masyarakat Kabupaten Tegal bertahan pada usia sampai berapa tahun. Untuk capaian 2023 lalu rata – rata harapan hidup masyarakat sampai usia 74 tahun,” tutur Nani.
Indikator yang lainnya adalah angka kematian ibu, angka kematian bayi, angka kematian balita dan prosentase Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan cakupan balita stunting. Untuk itu pihaknya berharap peran serta masyarakat sangat dibutuhkan, karena seandainya masyarakat tidak berperan serta, maka program – program tidak akan berjalan dengan baik. Selain itu juga masyarakat agar menjaga pola hidup sehat, bersih, menjaga lingkungan dan memperhatikan orang – orang disekeliling termasuk ibu hamil yang memerlukan perhatian khusus.
Sementara itu, Administrator Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Lina Rahmawati menjelaskan, wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan salah satunya adalah kegiatan posyandu melalui kader – kader Posyandu. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang berperan penting dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Posyandu memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada ibu hamil, balita, dan anak usia prasekolah.
“ Peran serta masyarakat ini sangat luar biasa, terutama di program – program stunting, TB, misalkan ada 1.541 posyandu minimal 4 atau 5 kader itu ada. Untuk fasilitas kesehatan di Kabupaten Tegal, kami menyesuaikan standar Kementerian Kesehatan RI salah satunya jumlah tempat tidur yang ada di Rumah Sakit dibandingkan dengan jumlah penduduk sudah mencukupi. Tapi masalahnya di persebarannya khususnya di wilayah selatan,” tambah Lina. (CF)