Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah
Slawi FM – Hepatitis merupakan penyakit yang memiliki gejala berupa peradangan pada organ hati. Kondisi ini bisa terjadi karena infeksi virus, kebiasaan minum alkohol, paparan zat beracun atau obat-obatan tertentu. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa sekitar 354 juta penduduk di dunia iterkena hepatitis terutama hepatitis B dan C. Untuk Indonesia sendiri pada tahun 2021 yang terkena penyakit hebatitis sekitar 20 juta penduduk terutama yang tertinggi adalah hepatitis B.
Demikian yang dikatakan Dokter Puskesmas Dukuhwaru Kunti Mingga M dalam talkshow Warta 10 yang dipandu oleh Aldo Herlambang di Studio Radio Slawi FM pada, Rabu (18/09/2024) pagi.
Menurut Dokter Kunti, penyakit hepatitis ini penting untuk diketahui, karena peserta donor darah yang dilakukan screening dari 100 pendonor, ditemukan 10 orang dengan hepatitis positif yang terbanyak hepatitis B. Hepatitis ini ada beberapa macam diantaranya Hepatitis A, B, C, D dan E.
“ Walapun hebatitis ini gejalanya mirip dari A sampai E, tetapi penyebab dan penularannya beda terutama hepatitis A. Hepatitis A ini paparanya ketika seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus hepatitis A melalui fekal oral seperti makanan dan tinja yang memiliki gejala demam, sakit kepala, mual, muntah, matanya kuning, kecingnya berwarna seperti teh dan tidak nafsu makan,” tutur Dokter Kunti.
Selain itu, penyakit Hepatitis B ini terjadi akibat virus Hepatitis B (HBV). Jenis ini umumnya menularkan melalui cairan tubuh dari pengidap, seperti darah, cairan Miss V, dan air mani. Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui proses persalinan. Kemudian penyakit Hepatitis C terjadi akibat infeksi virus Hepatitis C (HCV). Cairan tubuh, terutama melalui berbagi pakai jarum suntik dan hubungan seksual tanpa kondom dapat menularkan penyakit ini. Hepatitis D juga terjadi akibat oleh virus Hepatitis D (HDV). Virus tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya hepatitis B yang bisa menular melalui darah dan cairan tubuh lainnya. Sedangkan Hepatitis E penyebabnya karena ada virus hepatitis E (HEV). Jenis ini banyak terjadi di lingkungan yang tidak memiliki sanitasi yang baik, akibat kontaminasi virus pada sumber air.
“ Bahaya atau tidaknya penyakit hepatitis ini tergantung jenisnya. Jenis hepatitis yang paling berbahaya adalah Hepatitis B dan Hepatitis C. Karena keduanya dapat berkembang menjadi sirosis hati. Sirosis hati sendiri merupakan kondisi yang terjadi saat jaringan hati yang normal digantikan dengan jaringan parut melalui proses secara bertahap, sehingga hati secara bertahap kehilangan fungsinya. Jika sudah terjadi, risiko pengidap mengalami kanker hati,” jelas Dokter Kunti.
Diakhir talkshow, Dokter Kunti menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu menjaga pola hidup sehat, dan rutin cek kesehatan agar bisa dicegah sejak dini terutama penyakit hebatitis. Bagi masyarakat yang memiliki anggota keluarga di rumah terkena hepatitis, jangan mengasingkan atau mengucilkannya. Tetap perlakukan sebaik mungkin dengan mengajak anggota keluarga yang tidak terinfeksi untuk vaksinasi, hindari penggunaan barang pribadi bersama pengidap, perhatikan konsumsi makan dan minuman keluarga dan jaga kebersihan rumah. (CF)