Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah
Slawi FM – Secara umum kesehatan mental adalah keadaan yang mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Hal Ini memengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku sehari-hari, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain dan menangani stres.
Demikian yang dikatakan Psikolog Klinis RSUD dr. Soeselo Slawi Futihat Nikmatul dalam talkshow kesehatan yang dipandu oleh Sofia di Studio Radio Slawi FM, pada Kamis (17/10/2024) pagi.
Menurut Futihat, kesehatan mental ini penting utamanya di lingkungan kerja. Gangguan mental di lingkungan kerja masih sering dianggap sebagai sesuatu yang kurang penting, dan bukan merupakan bagian dari gangguan kesehatan. Karyawan yang mengalami gangguan mental pun sering kali dianggap sebagai orang yang suka mencari perhatian atau orang yang lebay. Stigma itulah yang menyebabkan orang enggan untuk menyampaikan bahwa dirinya mengalami gangguan mental.
“ Faktor kesehatan mental terganggu di tempat kerja salah satu faktornya adalah lingkungan kerjanya contohnya atasannya yang terlalu menekan, tuntutan pekerjaan yang tinggi, budaya organisasi yang tidak maju – maju, dan jam kerja terlalu panjang. Sedangkan faktor individu biasanya ketika ada masalah pribadi dibawa ke pekerjaan baik masalah keluarga, sahabat, teman yang berdampak pada tidak fokus dalam bekerja. Hal itu semua bisa mempengaruhi kesehatan mental kita,” tutur Futihat.
Adapun tanda – tanda kesehatan mental seseorang terganggu di tempat kerja biasanya terjadi burnout atau kelelahan fisik, emosional atau mental, disertai dengan penurunan motivasi, penurunan kinerja dan sikap negatif pada diri sendiri dan orang lain.
“ Kita mungkin tidak menyadari bahwa sedang burnout atau merasa lelah dan lambat, bahkan pekerjaan sederhana pun terasa berat untuk diselesaikan, apalagi jika disertai stres sehingga cepat marah dan frustasi, maka kemungkinan besar orang tersebut sedang mengalami burnout,” ungkap Futihat.
Untuk mengatasi kesehatan mental di lingkungan kerja diantaranya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (work-life balance), mengelola stres, fokus terhadap hal yang positif, dan diskusikan kesehatan mental di tempat kerja atau bisa mendatangi dan konsultasi dengan psikolog. Karena yang konsultasi ke psikolog itu bukan hanya orang gangguan jiwa saja, tapi kesehatan mental juga bisa dikonsultasikan.
“ Konsultasi ke psikolog bisa ke RSUD dr. Soeselo Slawi dengan tarif menyesuaikan lama waktu konsultasinya. Secara umum biasanya 150 – 200 ribu per sesi melalui mekanisme pendaftaran terlebih dahulu di gedung pelayanan terpadu. Kalau konsultasi dengan saya hari Senin – Rabu dan Kamis – Sabtu Firda untuk jamnya mengikuti jam pendaftaran,” jelas Futihat.
Diakhir talkshow, Futihat mengajak kepada teman – teman yang bekerja mulai sekarang agar menciptakan suasana kerja nyaman untuk orang lain yang dimulai dari diri sendiri. Semakin banyak yang sadar tentang kesehatan mental di lingkungan kerja. Maka akan mengurangi orang – orang toxic yang bisa meningkatkan kesehatan mental dan produktifitas kerja. (CF)