Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah
Slawi FM – Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan potensi seseorang dalam berbagai aspek yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, dan orang lain. Itulah sebabnya, setiap orang dianjurkan untuk menempuh pendidikan sejak usia dini.
Demikian yang dikatakan Dekan Fakultas Teknik Ilmu Komputer (FTIK) UPS Tegal Agus Wibowo dalam talkshow SPS yang di pandu oleh Bung TW di Studio Radio Slawi FM pada, Rabu (05/06/2024) pagi.
Menurut Agus, pendidikan formal dan non formal itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing, sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, pendidikan seperti apa yang tepat. Pasalnya, pendidikan terbagi ke dalam dua jalur, yaitu pendidikan formal dan non formal. Kedua istilah ini memang sudah tidak asing lagi.
“ Di Indonesia sekarang mulai mengutamakan standard Sertifikasi Profesi yang non formal di Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dengan kemampuan masing – masing profesi. Pendidikan non formal ini biasanya belajar dengan mandiri, otodidak atau belajar dengan komunitas – komunitas sesuai profesinya. Bahkan seseorang yang belajar non formal lulusan SD, SMP dan SMA/ Sederajat yang memiliki skil dan kemampuan tinggi bisa mengajar diperguruan tinggi yang disebut dengan Dosen Praktisi,” kata Agus.
Untuk itu berkaitan dengan merdesa ini berkembang pola – pola pendidikan di Desa dengan sekolah alam atau pendidikan non formal dengan kurikulum yang fleksibel. Sekolah alam juga memiliki 3 (tiga) standard yaitu bagaimana akhlaknya baik dan mulia, bagaimana cara kepemimpinannya, dan bagaimana logik berfikirnya.
“ Selama ini memang orang – orang yang dipandang yang memiliki pendidikan formal cukup, sehingga ketika kita melihat orang lain yang tidak punya pendidikan formal tetapi kemampuannya tinggi kita tidak memandang itu. Tetapi ketika seseorang tidak memiliki pendidikan formal dan bisa mengeksekusi atau bekerja dengan baik baru kita menghargainya. Artinya bukti eksistensinya itu nanti yang akan membuka orang lain menghargai dia,” jelas Agus.
Adapun pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang memiliki jenjang, mulai dari jenjang sekolah dasar, menengah, sampai perguruan tinggi. Ini merupakan pendidikan yang diselenggarakan sekolah-sekolah pada umumnya. Sebagai jalur pendidikan paling umum di Indonesia, maka sifatnya adalah formal dan lulusannya sudah diakui, baik secara nasional maupun internasional. Dan tujuan pendidikan formal yaitu untuk membentuk sumber daya manusia yang berpotensi, sehat secara jasmani dan rohani, serta memberikan manfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara.
“ Pendidikan formal memiliki kelebihan di relasi dan teman serta komunitas yang baik dan SDM yang diakui. Sedangkan yang non formal ada caranya untuk sukses, tetapi effortnya harus kuat dan perjuangannya tinggi serta mau belajar lebih keras lagi dan memiliki komunitas untuk memperluas relasi dan belajar bersama. Kunci utama pendidikan non formal adalah individunya yang wajib memiliki kesadaran untuk maju dan mengupgrade kemampuannya,” pungkasnya. (CF)