Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah
Slawi FM – Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan kolostrum yang pertama kali keluar dari Ibu yang diberikan bayi selama 6 bulan. ASI ini mengandung antibodi yang membantu meningkatkan kekebalan atau daya tahan tubuh bayi serta membantu mengoptimalkan perkembangan bayi.
Demikian yang dikatakan oleh Bidan Koordinator Puskesmas Jatibogor Ndari Ernawati dalam talkshow Warta 10 yang dipandu oleh Aldo Herlambang di Studio Radio Slawi FM pada, Rabu (28/08/2024) pagi.
Menurut Ernawati, ASI ini tidak hanya bermanfaat untuk bayi, tapi juga untuk ibu bayi. Manfaat ASI bagi bayi diantaranya sumber gizi ideal, menurunkan kematian neonatal, meningkatkan daya tahan tubuh bayi, komposisi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi, mudah dicerna dan diserap tubuh, mengandung enzim pencernaan serta dapat mencegah alergi, dan kerusakan gigi. Sedangkan manfaat ASI untuk ibu bayi yaitu untuk mencegah perdarahan pasca persalinan, mengurangi resiko kanker ovarium dan payudara, serta memberikan rasa dibutuhkan pada bayi.
“ ASI ini tentunya kaya manfaat baik untuk bayi dan ibunya, selain itu juga bisa memberikan ASI dengan proses perah yang kemudian ditampung di tempat khusus dan disimpan di lemari es di freezer untuk stok jangka panjang. Menurut ahli gizi lebih baik konsumsi ASI yang baru diperah agar kandungan proteinnya tidak berkurang,” jelas Ernawati.
Perlu diketahui, bahwa ada banyak hal yang membuat ibu tidak dapat memberikan ASI pada anaknya secara langsung (menyusui pada payudara). Untuk itu Ibu menyusui harus memerah ASI dan diberikan pada anaknya melalui botol susu bayi dengan penyimpanan yang benar diantaranya Simpan ASI di suhu 0 – 4 derajat Celsius di lemari es. Pada suhu ini ASI bisa bertahan selama 1 – 2 hari, jika ibu ingin menyimpan ASI dalam suhu ruangan 19 – 25 derajat Celsius, ASI hanya bisa tahan 4 – 8 jam, ASI yang disimpan dalam freezer satu pintu bisa tahan selama 2 bulan dan ASI yang disimpan dalam lemari es dua pintu bisa tahan lebih lama dengan durasi 3 – 4 bulan serta pastikan ASI disimpan dalam kemasan plastik polietilen atau gelas kaca.
Adapun jika ibu khawatir bayinya tidak mendapatkan cukup ASI, atau merasa bahwa bayi tidak berkembang, segera konsultasikan dengan dokter. Nantinya dokter dapat memberikan saran atau penanganan agar ibu dapat mengeluarkan ASI dengan lancar, sehingga bayi mendapatkan ASI yang cukup. (CF)