Penulis : Ian | Editor dan Publish : Chairul Falah
Slawi FM – Di Ajang Lomba Pertunjukan Rakyat (Petunra) Tingkat Jawa Tengah yang digelar di Wonosobo, Kabupaten Tegal berhasil meraih dua piala sekaligus.
Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Kabupaten Tegal dan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Punduh, Desa Kepunduhan, Kecamatan Kramat berhasil lolos 6 besar dari 29 peserta yang ikut dalam lomba tersebut.
Sebelum penganugerahan, FK Metra Kabupaten Tegal menampilkan pertunjukan rakyat dengan mengusung tema Sadar Tanpa Dikejar dalam Pencegahan Stunting.
Tim FK Metra Kabupaten Tegal dibawah binaan sutradara Marjo Klengkam dan Ki Sriwidodo, sekitar 35 personel mampu menunjukkan pentas seni yang menghibur dan menarik penonton.
Menurut Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Kusnianto mewakili Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tegal, Nurhayati menyampaikan apresiasi kepada KIM Punduh dan FK Metra yang telah berhasil lolos menjadi finalis dan memperoleh penghargaan.
” Kami sangat apresiatf, karena baru kali pertama ini sejak FK Metra berdiri 2017 masuk finalis dan memperoleh juara harapan 2, termasuk KIM Punduh yang masih tetap eksis dengan memperoleh juara harapan 3. Sedangkan, sebelumnya KIM Punduh juara 1. Semoga untuk tahun berikutnya bisa lebih baik,” kata Kusnianto.
Di ajang pemberian pemenang, piala diterima langsung oleh Ketua FK Metra Kabupaten Tegal Dwi Ariadi dan KIM Punduh, Marjo Klengkam Sulam.
Penyerahan hadiah dilakukan Asisten Administrasi Sekda Provinsi Jateng, M Arif Sambodo dan Kepala Dinas Kominfo Jawa Tengah, Riena Retnaningrum di Hotel Dafam, Wonosobo, Selasa 10 Oktober 2023.
M Arif Sambodo mengapresiasi peran FK Metra dan KIM yang ikut menyosialisasilan program pemerintah kepada masyarakat dengan mengusung kearifan lokal.
“ Bagaimana mereka bisa menyampaikan program pemerintah dengan lugas kepada masyarakat, tanpa bahasa pemerintahan. Artinya, ada kearifan lokal yang menyentuh masyarakat,” ungkap Arif.
Menurut Arif Sambodo, perkembangan teknologi informasi yang pesat membuat banyak kanal dapat dimanfaatkan dalam penyampaian informasi.
” Baik yang moderen, yakni secara digital, maupun tradisional seperti Pertunra. Bahkan, menurut Arif, kesenian tradisional perlu diberdayakan, ditingkatkan, dan dikenalkan kepada masyarakat. Saya berharap ini bukan saja ajang kompetisi. Tapi bisa menjadi trigger atau perangsang agar mengoptimalkan FK Metra dan KIM, dalam mendiseminasikan informasi pembangunan yang telah, sedang, dan akan dilakukan melalui Pertunra dan pemutaran film,” jelas Arif.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Tengah Riena Retnaningrum menjelaskan, selama ini pihaknya telah bekerja sama dengan FK Metra dan KIM, dalam menyampaikan kebijakan pemerintah kepada masyarakat.
Ajang penghargaan kali ini diselenggarakan guna mengapresiasi kiprah dan peran mereka. Adapun tema yang diangkat tahun ini adalah Mari Bersama Cegah Stunting. Melalui tema tersebut diharapkan bisa mengedukasi masyarakat tentang stunting dan cara pencegahannya.
” Sehingga, dapat mendorong penurunan stunting dan memenuhi target nasional penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024 mendatang,” tuturnya.
Menurut Riena, KIM bagi pemerintah adalah partner, dan keberadaan KIM bagi masyarakat penting, sebagai upaya mengikis hoaks, interpreter, sekaligus influencer.
” Apalagi tahun ini tahun politik, di mana hoaks semakin seksi. Mari bersama-sama kita konter lewat FK Metra dan KIM,” pungkasnya. (CF/IN)