Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah
Slawi FM – Tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan ibu dan bayi yang dikandungnya dalam keadaan bahaya. Gejala atau gangguan tersebut dapat terjadi secara mendadak, tanpa menunjukan adanya gejala sebelumnya.
Demikian yang dikatakan oleh Wakil Ketua Mampu Persalinan Puskesmas Kesamiran Ummu Hani dalam talkshow warta 10 yang dipandu oleh Aldo Herlambang di Studio Radio Slawi FM, pada Rabu (31/07/2024) pagi.
Menurut Ummu Hani, tanda – tanda bahaya kehamilan seperti muntah – muntah, perdarahan, ketuban pecah, bengkak pada daerah muka, tangan dan kaki, dan hipertensi sehingga terancam terjadinya preeklamsia.
“ Meskipun tidak semua ibu hamil berpotensi tanda – tanda bahaya kehamilan. Tapi seandainya terjadi dan ditemukan gelaja bahaya kehamilan tidak menutup kemungkinan terjadinya pengancaman keselamatan pada masa kehamilannya,” ujar Hani.
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan dengan resiko lebih besar dari biasanya dan dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan, baik bagi ibu ataupun bayinya. Kehamilan resiko tinggi dahulu ada teori 4 Terlalu yaitu ibu hamil yang terlalu tua (diatas 35 tahun), terlalu muda (dibawah 20 tahun), terlalu banyak anak (lebih dari 4 kali), dan terlalu dekat (jarak melahirkan kurang dari 2 tahun.
“ Jadi ibu hamil usia reproduksi sehat dengan ibu hamil diatas 35 tahun tentunya ada perbedaan utamanya dari segi kesehatan fisiknya juga sudah melemah. Sedangkan ibu hamil diperlukan energi yang cukup dan mental yang kuat sehingga bisa memperlancar proses melahirkan,” tutur Hani.
Hani berpesan, kepada seluruh ibu hamil agar menghindari aktifitas yang berlebihan, ibu hamil harus bahagia dan mendapat support dari keluarga, hindari makanan dan minuman yang mengandung cafein, hindari makanan mentah, makanan mengandung pengawet dll. Hal ini bertujuan agar proses kehamilan dan melahirkan aman dan lancar. (CF)
