Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah
Slawi FM – Menulis dan membaca selalu menjadi satu kesatuan, kedua hal tersebut tidak akan bisa dilepaskan. Hal ini dikarenakan ketika menulis sesuatu hal tanpa membaca pengetahuan dan wawasan terlebih dahulu, maka hasil tulisan seperti kehilangan pesan yang ingin disampaikan. Begitu juga dengan membaca saja, makna atau pesan yang diperoleh tidak bisa disebarluaskan melalui tulisan atau bisa dibilang kalau hasil tulisan baik, maka bisa menjadi indikator bahwa seorang penulis itu sudah banyak pengetahuan dan wawasan yang dibaca.
Demikian yang dikatakan oleh Penulis Artikel Media Cetak sekaligus sebagai Anggota Dewan Pengawas LPPL Radio Slawi FM Toto Subandriyo di Ruang Rapat Direktur Utama LPPL Radio Slawi FM, pada Senin (02/09/2024) pagi.
Menurut Toto, kunci utama menulis artikel, seseorang harus memiliki pengetahuan dan wawasan luas. Hal ini bisa didapatkan dari mana saja, semua tergantung bahan bacaan itu sendiri. Sumber bacaan yang dibaca oleh seseorang akan menentukan hasil tulisan dari seseorang tersebut. Beberapa sumber bacaan yang dimaksud, seperti buku, jurnal penelitian, artikel ilmiah, artikel online, hingga Koran dll.
“ Seorang penulis harus suka membaca. Karena dengan kita suka membaca otomatis pengetahuan kita akan lebih luas dan kosa kata untuk menulis akan lebih banyak serta bisa menjadi referensi lain untuk sebuah artikel. Selain membaca dan menulis, judul yang menarik juga sebagai kunci agar artikel kita banyak diminati atau dengan kata lain cari judul artikel yang menggigit, sehingga membuat pembaca penasaran ingin membacanya serta menulis artikel diusahakan menjaga mood kita agar tetap stabil. Sebab jika kita moodnya tidak baik, maka akan berpengaruh pada tulisan kita bahkan hasil artikelnya bisa tidak beraturan atau berantakan tidak sesuai alur artikel tersebut,” tutur Toto.
Selain itu, di era digital ini sudah banyak orang yang menulis “opini” untuk dimasukkan atau dimuat ke koran. Bahkan sudah banyak artikel yang sudah masuk ke dalam koran dan sudah dibaca oleh banyak orang. Suatu tulisan yang sudah dimuat koran biasanya akan membuat seseorang tersebut merasa bangga karena karya tulisnya sudah bisa dibaca oleh banyak orang. Selain itu, tulisan yang sudah dimuat di koran bisa memberikan penghasilan kepada penulisnya. Singkatnya, penulis akan memperoleh honorarium atas tulisannya yang sudah dimuat di sebuah koran yang sudah ditentukan.
“ Adanya honorarium ketika tulisan artikel dimuat di dalam koran bisa dijadikan sebagai uang saku tambahan, Tapi sebagian orang menjadikan kegiatan menulis artikel untuk dimuat di koran menjadi sebuah profesi utama. Baik itu dijadikan sebagai penghasilan utama atau penghasilan tambahan, menulis artikel agar bisa dimuat di koran adalah salah satu hal yang dapat meningkatkan rasa bangga dan rasa percaya diri seseorang, sehingga kita percaya bahwa di dalam dirinya memiliki bakat untuk menulis. Dan hasil karya artikel saya dimuat di beberapa media seperti Kompas dan Suara Merdeka,” jelas Toto.
Diakhir paparannya, Toto berpesan menulis artikel yang baik membutuhkan pemahaman tentang teknik penulisan yang efektif dengan cara meningkatkan kemampuan menulis, membaca dan menghasilkan artikel yang menarik, informatif, dan optimal. Ingatlah untuk selalu semangat belajar menulis, membaca dan pantang menyerah dalam mengikuti praktik terbaik dalam menulis artikel serta terus berlatih untuk meningkatkan keterampilan menulis. (CF)