Penulis : Ian | Editor dan Publish : Chairul Falah
Slawi FM – Waduk Cacaban kembali menjadi pusat perhatian masyarakat Kabupaten Tegal dengan diselenggarakannya acara tahunan Sedekah Waduk Cacaban pada Senin (29/07/2024). Acara ini merupakan tradisi luhur yang diwariskan oleh nenek moyang serta berlangsung pada bulan Muharram. Sedekah Waduk Cacaban tahun ini dimeriahkan dengan doa bersama dan ritual larung kepala kerbau.
Dalam sambutannya, Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Tegal Joko Kurnianto mewakili Pj Bupati Tegal Agustyarsyah menyampaikan betapa pentingnya menjaga tradisi ini sebagai wujud syukur atas nikmat rezeki yang melimpah dari Waduk Cacaban.
“ Sedekah Waduk Cacaban menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antarwarga, acara ini juga menjadi salah satu upaya melestarikan budaya leluhur yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal, termasuk menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Joko.
Joko menuturkan bahwa Waduk Cacaban memiliki nilai historis dan kultural yang tinggi sebagai waduk besar pertama yang dibangun setelah Indonesia merdeka, Waduk Cacaban tidak hanya menjadi sumber air bagi warga Kabupaten Tegal, tetapi juga berperan penting dalam mengairi lahan pertanian seluas sekitar 26.753 hektar.
“ Revitalisasi waduk ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga melalui sektor pertanian yang lebih baik serta menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung,” kata Joko.
Di tengah arus globalisasi yang sering membawa pengaruh budaya asing, Sedekah Waduk Cacaban berperan sebagai benteng pertahanan budaya lokal, menjaga identitas dan karakteristik masyarakat Tegal.
Joko mengajak masyarakat untuk mengembangkan Sedekah Waduk Cacaban menjadi potensi wisata budaya yang menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal Akhmad Uwes Qoroni menyampaikan bahwa Rangkaian acara Sedekah Waduk Cacaban dimulai pada hari Minggu, 28 Juli 2024, dengan kegiatan Istighosah dan doa bersama yang dihadiri oleh masyarakat sekitar waduk.
Pada hari kedua, Senin, 29 Juli 2024, acara dimulai dengan karnaval warga dan Kirab Gunungan yang dilanjutkan dengan upacara adat, pelarungan kepala kerbau di Waduk Cacaban dan ditutup dengan hiburan warga.
“ Kegiatan ini diharapkan dapat membangun nilai-nilai luhur dan melestarikan budaya gotong royong serta adat istiadat yang baik lainnya di masyarakat sekitar Waduk Cacaban,” tambah Uwes. (CF/IN)