Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah

Slawi FM – Transformasi Kesehatan Indonesia merupakan sebuah inisiasi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan untuk melakukan kegiatan transformasi kesehatan yang mencakup 6 pilar transformasi diantaranya transformasi Layanan Primer, Layanan Rujukan, Sistem Ketahanan Kesehatan, Sistem Pembiayaan Kesehatan, SDM Kesehatan, dan Teknologi Kesehatan.

Demikian yang dikatakan oleh Direktur RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal Dokter Guntur M. Taqwin dalam talkshow Bincang Kreatif yang dipandu oleh Sofia di Studio Radio Slawi FM, pada Selasa (16/07/2024) pagi.

Menurut Dokter Guntur, Program KJSU merupakan program layanan kesehatan di RSUD dr. Soeselo yang fokus pada penanganan penyakit Kanker, Jantung, Stroke, dan Urologi. Dimana Saat ini RSUD dr. Soeselo ditunjuk sebagai salah satu Rumah Sakit rujukan oleh Kementerian Kesehatan dalam penanganan kasus-kasus KJSU tersebut. Program ini dirancang untuk memberikan layanan medis yang komprehensif dan terintegrasi, mulai dari pencegahan, deteksi dini, hingga pengobatan dan rehabilitasi dengan menggunakan teknologi terkini.

“ Kami akan memfokuskan pelayanan kepada masyarakat termasuk pemasangan ring jantung di RSUD dr. Soeselo sudah bisa melayani dan masyarakat tidak perlu pergi ke luar kota atau ke Rumah Sakit lain untuk memasang ring jatung. Selain itu, kami juga sedang menyiapkan alat – alat kesehatan, sarana dan prasarana serta SDMnya agar dapat meningkatkan kualitas layanan dan pengembangan layanan sehingga masyarakat di daerah bisa terlayani dengan baik,” tutur Dokter Guntur.

Dokter Guntur berharap pelayanan KJSU di RSUD dr. Soeselo menjadi kategori pelayanan tingkat utama bagi masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Tegal.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal Dokter Teguh Sukma W menjelaskan bahwa, Berdasarkan di tahun 2023 jumlah pasien terbanyak di RSUD dr. Soeselo mayoritas mengidap penyakit  Bronkopneumonia atau suatu penyakit dengan gejala, batuk, pilek, panas atau demam dan umumnya terdapat peradangan pada saluran paru – paru  yang terjadi pada bronkus dan alveolus, sedangkan pada bronkitis, infeksi terjadi hanya pada bronkus. Seseorang yang mengalami jenis pneumonia ini dapat merasa sulit bernapas lega atau sesak napas karena paru-paru mereka tidak mendapatkan suplai udara yang cukup.

“ Bronkopneumonia paling banyak terkena pada anak – anak dan usia remaja yang memang penyebabnya itu bisa dari infeksi yang didukung faktor cuaca yang cenderung berubah – ubah ditambah lagi daya tahan tubuhnya lemah, maka cepat terserang virus – virus influenza yang terbaru dan bakteri – bakteri yang menyebabkan gelaja – gejala seperti itu,” jelas Dokter Teguh.

Selain itu, terkait layanan KJSU untuk penyakit stroke termasuk 20 besar paling tinggi kasus diagnosa di RSUD dr. Soeselo. Pihaknya juga khawatir dan perihatin dengan kondisi tersebut. Maka dari itu Pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan sudah memetakan rumah sakit – rumah sakit yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan. Tetapi kemungkinan alat – alat kesehatan belum terpenuhi. Untuk itu pemerintah memberikan suport membantu sarana dan prasarana salah satunya di RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal.

“ RSUD dr. Soeselo juga memfokuskan pada penyakit stroke non hemoragik atau stroke yang terjadi karena sumbatan di pembuluh darah otak, sehingga darah itu tidak memberikan nutrisi kepada bagian otak yang seharusnya diberikan nutrisi yang menyebabkan gangguan dan terjadinya stroke. Sebenarnya stroke ini bisa tertolong pada waktu yang tepat, asalkan saat kejadian sampai dilakukan tindakan atau trombolisis ini kurang dari 4 jam,” ujar Dokter Teguh. (CF)

Written by:

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X