Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah
Slawi FM – Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Dinkopukmdag) Kabupaten Tegal akan membangun “ Pasar Tematik “ bertempat di Taman Rakyat Slawi Ayu (TRASA) yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan para pelaku usaha UMKM di bidang barang bekas/loak/antik, menciptakan lapangan pekerjaan baru, mempromosikan budaya daur ulang dan penggunaan barang bekas dan meningkatkan daya tarik wisata di Kabupaten Tegal.
Demikian yang dikatakan oleh Sekretaris Dinkopukmdag Kabupaten Tegal Mulyanto dalam talkshow Bincang Kreatif yang dipandu oleh Rida di Studio Radio Slawi FM pada, Senin (15/07/2024) pagi.
Menurut Mulyanto, lokasi pasar tematik ini akan berada di bagian belakang Taman Rakyat Slawi Ayu. Lokasi ini dipilih dengan mempertimbangkan beberapa hal yaitu lokasi mudah diakses oleh masyarakat, memiliki luas yang cukup untuk menampung para pedagang dan pengunjung, lingkungan ini memiliki nilai estetik kuat untuk menjadi bagian dunia seni dan kreasi serta memiliki potensi untuk menarik wisatawan.
“ Kami berharap para pendengar dan semua masyarakat bisa memberikan masukan terkait pembangunan pasar tematik ini di Trasa. Karena Trasa ini merupakan aset Kabupaten Tegal yang harus kita jaga dan pikirkan bersama kedepan agar menjadi pusat inovasi,” ungkap Mulyanto.
Kepala Bidang Sarana Distribusi Perizinan Perdagangan Dinkopukmdag Kabupaten Tegal Teguh Imam Prayitno menjelaskan, Pasar tematik adalah pasar khusus untuk barang bekas/loak dan antik. Pasar tematik ini akan diberi nama “Printilan“ dengan penyebutan “Pasar Printilan” atau “Pasar Loak Printilan”. Nama ini dipilih dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti Kata “printilan” berarti barang-barang kecil atau detail yang memiliki daya tarik tersendiri, sesuai dengan barang bekas/loak/antik yang seringkali unik serta memiliki detail yang menarik, Nama ini mudah diingat dan memiliki kesan yang unik dan Istilah ini lazim digunakan masyarakat untuk mewakili atau memudahkan kata: bagian – bagian, sparepart, elemen – elemen, dan sejenisnya.
“ Kemarin saat FGD kami mengundang beberapa komunitas diantaranya komunitas pecinta keris, komunitas flora dan fauna, komunitas tanaman bonsai, komunitas sepeda ontel dan komunitas loak atau barang bekas. Intinya keberadaan selter – selter yang sudah ada itu nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Walaupun nanti rencananya akan berjalan sementara 1 minggu 1 kali. Maka silahkan masyarakat bisa manfaatkan keberadaan selter dan boleh mengisi selter – selter itu sesuai dengan peraturan yang berlaku,” jelas Teguh.
Sementara itu, Kepala Bidang Usaha Kecil Menengah Dinkopukmdag Kabupaten Tegal Sunarso menambahkan, nantinya pasar tematik ini akan di manfaatkan oleh para UMKM dan di Co Working Space lantai 1 (satu) rencananya akan dimanfaatkan untuk gerai atau display UMKM (Etalase Barcode) yang nantinya para wisatawan yang keluar dari exit tol Adiwerna langsung ke Trasa untuk scan Barcode dan melihat seluruh produk lokal yang ada di Kabupaten Tegal termasuk oleh – oleh khas Kabupaten Tegal.
“ Mekanisme Scann Barcode ini saya ambil contoh ketika para wisatawan yang akan berwisata ke guci atau wisata yang ada di Kabupaten Tegal kemudian ingin pesan oleh – oleh khas Kabupaten Tegal bisa langsung pesan ke Trasa dengan Scan Barcode. Kemudian setelah pulang dari wisata, maka makanan ataupun produk lokal yang dipesan otomatis sudah disiapkan tinggal diambil saja. Hal ini bertujuan untuk mempermudah para wisatawan pesan oleh – oleh atau produk lokal yang ada di Kabupaten Tegal,” tutur Sunarso. (CF)