Penulis : Chairul Falah | Editor dan Publish : Chairul Falah

Slawi FM – Kanker kini masih menjadi penyakit yang menakutkan, di samping biaya operasi yang mahal, kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan sangat rendah. Salah satu faktor penghambat pencegahan kanker ialah kurangnya pengetahuan tentang kanker, mulai dari tanda-tanda, faktor penyebab, sampai pencegahan kanker.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013, prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 347 ribu orang. Dimana kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker serviks dan kanker payudara. Maka upaya pencegahan sangat penting dilakukan agar tidak terkena penyakit mematikan yang satu ini.

Demikian yang dikatakan Dokter Puskesmas Balapulang Boeing Dewantari dalam talksow warta 10 yang dipandu oleh Aldo Herlambang di Studio Radio Slawi FM pada, Rabu (7/2/2024) pagi.

Menurut Dokter Boeing kanker merupakan pertumbuhan sel – sel abnormal di dalam jaringan tubuh yang menyebabkan kelain sehingga mengakibatkan kanker keganasan. Kanker ini tediri dari kanker serviks dan kanker payudara. Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Kanker tersebut umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Sedangkan kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara.

“ Kanker yang sering terlambat terditeksi adalah ketika seseorang penderita kanker memeriksakan ke dokter sudah stadium 3 hingga stadium 4. Dan yang sering terjadi di fasilitas kesehatan ada pasien yang sudah mengalami gejala benjolan pada payudara baru periksa. Maka ketika dirujuk ke rumah sakit sudah terjadi suatu terjadi kanker,” ujar Boeing.

Gejala kanker serviks ditandai dengan perdarahan abnormal, bercak, atau cairan encer dari vagina. Perdarahan tersebut mungkin lebih banyak dari biasanya dan bisa juga terjadi setelah berhubungan seks.

Jika sudah stadium lanjut, gejala kanker serviks yang dialami oleh penderita biasanya berupa nyeri panggul, masalah buang air kecil, dan kaki bengkak. Jika kanker telah menyebar ke organ-organ terdekat atau kelenjar getah bening, kanker dapat memengaruhi mekanisme kerja organ-organ tersebut. Misalnya, komplikasi kanker serviks dapat menekan kandung kemih atau menghalangi aliran darah dalam pembuluh darah.

“ Untuk mendeteksi dini kanker serviks ini bisa ke puskesmas dengan metode IVA (Inveksi Visual Asetat). Jadi kita lakukan pemeriksaan pada pasien dengan syarat usia 18 tahun ke atas atau yang pernah melakukan hubungan seksual dan pemeriksaan IVA ini gratis,” jelas Boeing.

Sedangkan gejala kanker payudara pada masing-masing orang bisa berbeda. Tetapi gejala yang paling umum dari kanker payudara adalah adanya benjolan di payudara atau ketiak. Kemudian, pasien kanker juga mengalami perubahan kulit, nyeri, puting tertarik ke dalam, dan keluarnya cairan yang tidak biasa dari puting. Selain itu, terdapat perbedaan antara gejala awal dan gejala lanjutan kanker payudara.

“ Jadi kami kuatkan kepada seluruh masyarakat bahwa deteksi dini kanker payudara ini sangat penting. Ada namanya sadari periksa payudara sendiri dengan cara misalkan kita menghadap ke cermin dalam kondisi telanjang kita lihat bentuk payudara antara kanan dan kiri ada perbedaan atau tidak. Kemudian kulit payudara ada cekungan atau ada tarikan tidak, warna payudara kemerahan atau tidak dan raba payudara kita keluar cairan atau tidak serta pada posisi membungkuk payudara kita tergantung antara kanan dan kiri ukurannya sama atau tidak. Gejala tersebut masyarakat harus tahu,” tambah Boeing.

Diakhir talkshow, Dokter Boeing berharap dengan adanya hari kanker ini kesadaran masyarakat meningkat. Karena kanker ini tidak hanya menyerang usia tua tetapi muda juga banyak yang terkena kanker. Maka khususnya para wanita – wanita agar lebih peduli terhadap diri sendiri dan orang lain atau disekitarnya untuk memiliki kesadaran dan kemauan deteksi dini kanker sejak awal. Dan untuk yang sudah terkena kanker tetap semangat dan perlu adanya dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitarnya serta pemerintah agar menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai. (CF)

 

Written by:

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *