Penulis : Sofia | Editor dan Publish : Chairul Falah
Slawi FM – Pemerintah Kabupaten Tegal menggelar Rapat Koordinasi Forkopimda Kabupaten Tegal dengan Forkopimcam dan Pemerintah Desa dengan tema “ Kita Jaga Pemilu 2024 agar tidak menimbulkan perpecahan “ di Pendopo Amangkurat, pada Rabu (27/12/2023) kemarin.
Rakor tersebut dihadiri oleh Camat beserta unsur Forkopimcam se-Kabupaten Tegal, kepala desa dan ketua BPD se-Kabupaten Tegal. Agenda rapat koordinasi bersama Forkopimda jelang pelaksanaan Pemilu 2024 dalam hitungan waktu tinggal 49 hari lagi.
Dalam sambutannya Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan, bahwa perlunya persiapan bagian dari komitmen untuk mendukung dan mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang, agar berjalan tertib, aman, dan damai untuk mencegah politisasi sara dan politik uang, serta hoaks yang dapat menciderai semangat pesta demokrasi.
” Jadi siapa pun yang terpilih nanti adalah pemimpin dan bagian dari bangsa ini. Perbedaan dalam Pemilu ini tidak bisa dihindari. Tinggal bagaimana perbedaan yang ada harus bisa dijadikan bagian dari sarana pendewasaan kehidupan sosial politik kita, kehidupan demokrasi kita, terutama dalam mensikapi keberagaman agar terhindar dari konflik perpecahan,” tutur Umi.
Umi meminta kepada Forkopimda, Forkopimcam dan Pemerintahan Desa agar bisa memetakan berbagai upaya pencegahan, peningkatkan aspek keamanan dan ketertiban di masyarakat. Sebab keamanan pemilu tahun ini tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara ataupun peserta pemilu, tapi butuh peran aktif seluruh lapisan masyarakat sehingga tercipta pemilu damai.
” Perbedaan pilihan politik memang harus ada, tapi persatuan dan kesatuan tetap harus diutamakan. Bangun sinergitas yang baik antar institusi pemerintahan, termasuk pemerintahan desa dengan penyelenggara Pemilu, kepanitiaannya maupun dengan masyarakat. Kita jaga betul Pemilu 2024 agar tidak melahirkan perpecahan yang bisa berdampak pada kemunduran demokrasi atau bahkan sampai mengganggu keamanan,” jelas Umi.
Selain itu, dampak dari segi pembangunan di Kanbupaten Tegal pun kini dapat di rasakan, dari mulai indeks pembangunan manusianya yang terus meningkat dari 69,28 persen di tahun 2020 menjadi 71,12 persen di tahun 2023 dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tegal juga terus meningkat.
“ Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan angka kemiskinan penduduk Kabupaten Tegal berkurang. Persentase penduduk miskin tahun 2023 berkurang 0,6 persen poin di tahun 2023 dari 7,9 persen tahun 2022 lalu menjadi 7,3 persen tahun ini. Atau terendah ke delapan dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Begitu pula dengan tingkat pengangguran terbuka turun 1,04 persen poin dari semula 9,64 persen di tahun 2022 menjadi 8,6 persen untuk tahun 2023. Hal ini tentunya merupakan hasil kerja keras kita bersama dalam mendukung dan menjalankan agenda,” papar Umi.
Adapun dalam hal agenda pembangunan, agenda program unggulan dan kegiatan strategis Pemerintah Kabupaten Tegal, termasuk dalam menciptakan kondusifitas wilayah, meningkatkan daya saing daerah sehingga tidak sedikit investasi yang masuk ke Kabupaten Tegal dan terkategori sebagai daerah yang ramah investasi.
Usaha di masyarakat pun ada perkembangan baik pasca pandemi. khususnya di sektor perdagangan, industri pengolahan, pertanian dan lapangan usaha lainnya. Terlebih, saat ini Kabupaten Tegal sudah memiliki Mall Pelayanan Publik atau MPP Satya Dahayu, sebagai sentra pelayanan publik prima yang memudahkan masyarakat mengurus perizinan usaha.
” Maka, jika kemudian satu babak periode pemerintahan harus ini berakhir, harus dilanjutkan di babak baru pemerintahan nanti, siapapun pemimpinnya,” ungkap Umi.
Jelang akhir masa jabatan pemerintahan yang akan berakhir 8 Januari 2024 mendatang, Umi mengucapkan terima kasih kepada Forkopimda, Forkopimcam dan Pemerintahan Desa serta seluruh masyarakat Kabupaten Tegal atas dukungan dan kritik, sarannya demi kemajuan Kabupaten Tegal menjadi lebih baik.
” Saya bersama Mas Ardie mengucapkan terima kasih kepada bapak, ibu semua atas dukungan dan kepercayaan yang telah di berikan, atas amanat yang telah disematkan. Terima kasih atas kritik dan saran yang telah diberikan, terima kasih segala kebaikan yang bapak, ibu berikan. Saya, atas nama pribadi dan keluarga, kami mohon pamit dan mohon maaf atas segala salah, khilaf dan kekurangan kami dalam memimpin pemerintahan Kabupaten Tegal ini. Sekali lagi, saya mohon maaf apabila selama lima tahun kami memimpin ada yang tersakiti, ada yang terluka, tersinggung dan tidak nyaman, maafkan kami,” pungkasnya. (CF/SA)