• Tentang Slawi FM
  • Jadwal Program
  • Penyiar
  • Iklan
  • Karir
Minggu, Agustus 7, 2022
99.3
Advertisement
  • Home
  • Tentang Slawi FM
  • Jadwal Program
  • SPS
    • Dekan Fakultas Teknik UPS
    • Wakil Rektor IBN
  • Kabar Kab. Tegal
  • Penyiar
  • Iklan
No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Slawi FM
  • Jadwal Program
  • SPS
    • Dekan Fakultas Teknik UPS
    • Wakil Rektor IBN
  • Kabar Kab. Tegal
  • Penyiar
  • Iklan
No Result
View All Result
99.3
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Cegah Preeklamsia Untuk Tekan Kematian Ibu

Reporter Slawi FM by Reporter Slawi FM
Desember 16, 2021
in Berita Utama, KKT
0
Cegah Preeklamsia Untuk Tekan Kematian Ibu
0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Slawi – Bupati Tegal Umi Azizah mengimbau perlunya peningkatan pemahaman masyarakat tentang preeklamsia. Sebab, preeklamsia berat menjadi penyebab terbanyak terjadinya kasus kematian ibu di Kabupaten Tegal sepanjang tahun 2020. Tercatat, dari 28 kasus kematian ibu melahirkan, 13 kasus atau 46 persen di antaranya terjadi karena preeklamsia.

“AKI (angka kematian ibu) Kabupaten Tegal meningkat sejak pandemi Covid-19. Dari 44,5 atau 12 kasus di tahun 2019 menjadi 104 atau 28 kasus di tahun 2020. Dan 46 persen di antaranya terjadi karena preeklamsia,” kata Umi saat membuka rapat koordinasi penurunan AKI dan angka kematian bayi (AKB) di Ruang Rapat Bupati, Senin (13/12/2021) pagi.

Menurutnya, meskipun penyebab preeklamsia atau orang sering menyebutnya dengan ‘keracunan kehamilan’ ini belum diketahui pasti, namun keberadaannya bisa dideteksi dan dicegah sejak dini dengan mengenali ciri-cirinya seperti tekanan darah tinggi, bengkak di kaki, sakit kepala, penglihatan kabur, mual dan muntah, serta sulit bernapas.

“Sehingga kalau sudah tahu ciri-cirinya, pemahaman masyarakat tentang preeklamsia bisa ditingkatkan,” ujarnya.

Deteksi faktor risiko preeklamsia sangat diperlukan pada ibu hamil atau pada orang yang merencanakan kehamilan. Sehingga peran penyuluh kesehatan bisa dimaksimalkan dengan memberikan layanan konseling dan pemahaman kepada ibu hamil, pasangan, dan keluarganya agar menyadari bahaya preeklamsia setelah terlebih dahulu dikenalkan gejalanya.

Selanjutnya, yang tidak kalah pentingnya adalah menjalin keterbukaan hubungan komunikasi dengan dokter kandungan tentang masalah kesehatan yang dialami. “Sehingga jika kemudian mendapati ada ibu hamil yang sudah mengalami preeklamsia, maka bisa segera mendapat penanganan,” ujarnya.

Sementara itu, jumlah kematian ibu di Kabupaten Tegal sampai dengan November tahun 2021 ini tercatat ada 27 kasus, di mana 12 kasus atau 44,4 persen diantaranya terjadi akibat infeksi Covid-19.

Selain meningkatkan cakupan imunisasi dan kunjungan antenatal care, Umi berharap infrastruktur ultrasonografi (USG) tersedia di setiap Puskesmas. Menurutnya, Puskesmas harus terus didorong untuk meningkatkan upaya deteksi dini gangguan dan kelainan pada ibu hamil, salah satunya melalui layanan USG.

“Ini sangat penting untuk memastikan adanya komplikasi pada kehamilan sehingga bisa segera diketahui dan ditangani dengan cepat,” ujarnya.

Selain AKI, meningkatnya AKB selama pandemi juga mendapat perhatian serius orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini. Diketahui, AKB Kabupaten Tegal meningkat dari 5,95 di tahun 2019 menjadi 6,9 di tahun 2020 dengan 152 kasus kematian bayi. Adapun untuk jumlah kasus kematian bayi tahun 2021 ini sampai dengan bulan Oktober jumlahnya mencapai 113 kasus.

Sehingga dirinya pun meminta upaya penguatan keselamatan ibu dan anak lebih ditingkatkan lagi, harus dikembalikan lagi fokus pelayanan kesehatannya yang tidak hanya untuk menangani Covid-19, melainkan juga fokus terhadap upaya peningkatan layanan kesehatan ibu dan bayi.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji menuturkan jika AKI maupun AKB menjadi indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat, sehingga upaya untuk menurunkannya pun menjadi program kerja pihaknya bersama lintas sektoral lainnya.

Lebih lanjut Hendadi mengungkapkan kematian ibu di Kabupaten Tegal dari Januari sampai dengan Desember 2021 ini sebanyak 13 kasus terjadi di masa nifas, 10 kasus di masa kehamilan dan 4 kasus saat proses persalinan. Kasus tertinggi, menurutnya terjadi pada bulan Juli yaitu sebanyak 7 kasus dan  bulan Oktober sebanyak 4 kasus.

Sedangkan untuk kematian bayi pada periode Januari sampai dengan Oktober 2021, Hendadi menyebutkan terbagi dalam beberapa kategori, yaitu umur 0 sampai 6 hari sebanyak 65 kasus, 7 sampai 28 hari sejumlah 22 kasus dan 29 hari sampai 11 bulan terdapat 18 kasus.

“Penyebabnya beragam, diantaranya BBLR (berat bayi lahir rendah), asfiksia, TTN (transient tachypnea of the newborn), sepsis, ikterus, ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) dan lain sebagainya,” pungkas Hendadi. (OI/hn)

Tags: kabupaten tegalpreeklamsiasabilillah ardieSlawitegalUmi Azizah
Previous Post

Perdana, Politeknik Purbaya Wisuda 79 Ahli Madya

Next Post

Guru TPQ Dituntut Mandiri dan Peka Zaman

Reporter Slawi FM

Reporter Slawi FM

Related Posts

Berebut Gunungan Hasil Bumi di Ruwat Bumi Guci
Berita Utama

Berebut Gunungan Hasil Bumi di Ruwat Bumi Guci

by Reporter Slawi FM
Agustus 4, 2022
Bincang Kreatif : Dinas P3AP dan KB Ajak Masyarakat Bersinergi Turunkan Stunting
Berita Utama

Bincang Kreatif : Dinas P3AP dan KB Ajak Masyarakat Bersinergi Turunkan Stunting

by Reporter Slawi FM
Agustus 3, 2022
Pemkab Tegal Raih Anugerah Pembinaan UMKM dari Suara Merdeka Network
Berita Utama

Pemkab Tegal Raih Anugerah Pembinaan UMKM dari Suara Merdeka Network

by Reporter Slawi FM
Juli 29, 2022
Bupati Tegal Umi Azizah Resmi Membuka TMMD Reguler ke 114 dan Sengkuyung Tahap II
Berita Utama

Bupati Tegal Umi Azizah Resmi Membuka TMMD Reguler ke 114 dan Sengkuyung Tahap II

by Reporter Slawi FM
Juli 28, 2022
Kontingen Santri Kabupaten Tegal Meraih Juara Satu MTQ Tingkat Jawa Tengah
Berita Utama

Kontingen Santri Kabupaten Tegal Meraih Juara Satu MTQ Tingkat Jawa Tengah

by Reporter Slawi FM
Juli 28, 2022
Next Post
Guru TPQ Dituntut Mandiri dan Peka Zaman

Guru TPQ Dituntut Mandiri dan Peka Zaman

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Premium Content

Anggota DPRD Kab Tegal Bantu Korban Angin Kencang

Anggota DPRD Kab Tegal Bantu Korban Angin Kencang

Desember 29, 2020

Lupa Pakai Masker, Pejabat Pemerintah Kena Tegur Bupati Tegal

Juli 16, 2020
Waspada Pandemi Covid 19 Memicu Naiknya Tengkes Balita di Kabupaten Tegal

Waspada Pandemi Covid 19 Memicu Naiknya Tengkes Balita di Kabupaten Tegal

Juni 24, 2021

Browse by Category

  • Berita Utama
  • Bincang Kreatif
  • Entertainment
  • KKT
  • Peluang dan Investasi

Browse by Tags

adaptasi kebiasaan baru banjaragung bansos bogares bogares kidul bupati bupati tegal corona covid Covid-19 covid19 Dikbud dinkes disdukcapil dukuhturi ganjar pranowo guci joko wantoro kabupaten tegal kedungbanteng konfirmasi korona Nurhayati pangkah pelanggaran pendopo amangkurat PMIKabupatenTegal PMI kabupaten tegal polrestegal polres tegal ppkm protokol kesehatan sabilillah ardie Slawi suharinto tarub tegal terkonfirmasi Umi Azizah umkm vaksinasi vaksin covid-19 vaksincovid19 vaksinsinovac warureja
99.3

99,3 Slawi FM

LPPL. Radio Slawi Ayu 99,3 FM atau yang popular disebut Radio SLAWI 99,3 FM, adalah Lembaga Penyiaran Publik Lokal milik Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal. Mulai siaran pertama kali pada tahun 1975 dijalur AM 783 dengan nama RSPD Suara Slawi Ayu, alamat studio di Jl. Dr Soetomo Slawi.

@Copyright 2020 | 99,3 Radio Slawi FM

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Slawi FM
  • Jadwal Program
  • SPS
    • Dekan Fakultas Teknik UPS
    • Wakil Rektor IBN
  • Kabar Kab. Tegal
  • Penyiar
  • Iklan

© 2020 Radio Slawi FM - All Right Reserved

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?