Slawi – Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tegal berlangsung pada Senin (25/1/2021) kemarin yang ditandai dengan pencanangan oleh Bupati Tegal, Umi Azizah, berlokasi di RSUD dr Soeselo Slawi.
Untuk tahap awal Vaksinasi, diikuti oleh seluruh tenaga kesehatan dan tenaga penunjang di Kabupaten Tegal yang berjumlah 5.620 orang. Serta perwakilan 10 orang pejabat di Kabupaten Tegal. 10 orang pejabat tersebut yaitu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono, Ketua DPRD Kabupaten Tegal Agus Salim, Kapolres Tegal, AKBP Muhammad Iqbal Simatupang, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Hendadi Setiadji, Direktur RSUD dr Soeselo Slawi, Guntur Muhammad Taqwin, perwakilan dari NU, perwakilan dari Muhammadiyah, perwakilan dari tokoh pemuda, perwakilan dari FKUB, dan perwakilan IDI.
Bupati Tegal Umi Azizah, mengajak masyarakat Kabupaten Tegal untuk bersama-sama mensukseskan vaksinasi Covid-19. Umi berharap tidak ada keraguan di hati masyarakat mengenai vaksin sinovac ini, karena vaksin sudah melalui proses panjang. Baik uji klinis, kehalalan dari MUI, BPOM semuanya sudah menyatakan bahwa vaksin aman dan layak. “Kebetulan hari ini saya cuma memantau dan tidak divaksin karena sudah ada kriteria salah satunya batasan usia 18-59 tahun, nah saya kan usia nya sudah lebih dari 59 tahun makannya tidak divaksin. Tapi nanti saya tetap divaksin namun tahap selanjutnya yang untuk usia 59 tahun keatas,” tutur Umi
Dikatakan, saat ini Bupati Tegal Umi Azizah, berusia 60 tahun sehingga tidak masuk kriteria untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 (Sinovac). Nantinya ada vaksin tersendiri yang memang dikhususkan bagi mereka yang berusia di atas 59 tahun. Selain batasan usia mulai 18 hingga 59 tahun, kriteria lain yang tidak bisa mengikuti vaksin yaitu yang memiliki komorbid (penyakit penyerta), darah tinggi, riwayat jantung, asma, kanker, lupus, dan mereka yang pernah terpapar Covid-19. Dengan artian calon penerima vaksin harus dipastikan benar-benar dalam kondisi sehat. “Dengan vaksin Covid-19 ini kita harus optimis mudah-mudahan perkembangan Covid-19 di Kabupaten Tegal yang saat ini jumlah konfirmasi ada 4.115 kasus bisa semakin menurun. Saya juga tidak akan pernah bosan mengingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, serta menghindari kerumunan,” pesan Umi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Hendadi Setiadji mengatakan, jumlah vaksin Covid-19 yang diterima Kabupaten Tegal sebanyak 10.820 dosis. Jumlah tersebut diberikan kepada tenaga kesehatan dan penunjang (mendampingi Nakes) yang sudah terdaftar sebanyak 5.620 orang.
Dalam pelaksanaannya, calon penerima vaksin harus menjalani beberapa tahapan yaitu pertama tahap verifikasi data, setelah itu skrining kesehatan, semisal semuanya oke baru lanjut ke tahap penyuntikan vaksin, dan terakhir observasi selama 30 menit. Bagi mereka yang pernah dinyatakan positif Covid-19, menurut Hendadi tidak diberikan vaksin.
“Pelaksanaan vaksin Covid-19 khusus tenaga kesehatan ditargetkan harus selesai dalam waktu empat hari, yaitu mulai tanggal 25-28 Januari 2021. Lokasinya sendiri ada di 29 puskesmas, 9 rumah sakit, dan 1 klinik kesehatan Polres Tegal, sehingga total ada 39 fasilitas kesehatan,” ungkapnya.
Menjadi salah satu yang ikut divaksin Covid-19 pertama kali, Hendadi mengaku belum ada efek apa-apa. Ia hanya merasa seperti digigit semut saat disuntik, dan pegal di bagian yang disuntik dan itu masih dalam kategori wajar. “Upaya lain yang wajib dilakukan yaitu tetap memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, dan mengurangi pertemuan di ruang tertutup,” jelasnya.
Kapolres Tegal, AKBP Muhammad Iqbal Simatupang menambahkan, setelah divaksin ia tidak merasakan apapun dan tetap sehat segar bugar. Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu takut mengikuti vaksinasi Covid-19, karena ini juga demi kebaikan bersama memutus mata rantai penularan Covid-19. “Saya tadi sudah divaksin dan tidak ada efek apapun, masih biasa segar bugar. Sehingga saya imbau masyarakat untuk tidak perlu takut dan berpartisipasi mensukseskan vaksinasi Covid-19 ini. Terkait operasi yustisi akan terus berlangsung seperti biasa,” imbuh AKBP Iqbal. (CF)