Slawi – Beberapa waktu lalu Dikbud Kabupaten Tegal mengadakan tes swab kepada 73 pegawainya. Sedangkan yang mengikuti rapid test sebanyak 54 pegawai. Jadi total ada 127 orang yang mengikuti kegiatan tes tersebut. Hal ini sebagai tindak lanjut karena ada satu pegawainya berinisial W (51) yang meninggal karena terkonfirmasi positif Covid-19.
Berdasarkan tes swab tersebut, dijelaskan oleh Kepala Dinkes Kabupaten Tegal, Hendadi Setiadji, yang hasilnya sudah keluar baru 69 orang. Sisanya 4 orang masih dalam proses, sehingga belum diketahui hasilnya.
Adapun dari 69 hasil tes swab yang sudah keluar, dua di antaranya dinyatakan positif Covid-19. Keduanya terkonfirmasi positif Covid-19 masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG). “Meski sudah ada yang terkonfirmasi positif Covid-19, namun Dikbud Kabupaten Tegal belum bisa disebut sebagai Klaster. Karena dua orang ini belum tentu tertular dari yang kasus pertama, atau bisa juga tertular dari yang lainnya. Sehingga sampai saat ini masih dilakukan tracing,” terang Hendadi.
Karena orang tanpa gejala, maka kedua pegawai Dikbud yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini, melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Isolasi Mandiri dilaksanakan selama dua minggu. Jika nanti hasilnya negatif, maka yang bersangkutan bisa kembali beraktivitas seperti biasa. “Pegawai Dikbud yang terkonfirmasi saat ini sedang melakukan isolasi mandiri. Keduanya yakni satu laki-laki dan satunya lagi perempuan,” katanya.
Selain itu, tim Dinkes Kabupaten Tegal juga melakukan tes swab massal ke sejumlah sekolah. Terutama sekolah yang didapati kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Jadi total pegawai di sekolah-sekolah yang masih dalam naungan Dikbud Kabupaten Tegal yang mengikuti tes swab sebanyak 126 orang. Ditambah dengan pengajar di SD Bukateja 2 sebanyak 9 orang. Untuk yang di SD Bukateja 2 sendiri karena Kepala sekolahnya terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga kontak eratnya harus melakukan tes swab. “Hasil tes swab nya belum keluar, dan siswa kebetulan sudah melakukan pembelajaran dari rumah sehingga tidak ada kontak erat dengan siswa,” tambahnya (CF)