• Tentang Slawi FM
  • Jadwal Program
  • Penyiar
  • Iklan
  • Karir
Kamis, Agustus 11, 2022
99.3
Advertisement
  • Home
  • Tentang Slawi FM
  • Jadwal Program
  • SPS
    • Dekan Fakultas Teknik UPS
    • Wakil Rektor IBN
  • Kabar Kab. Tegal
  • Penyiar
  • Iklan
No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Slawi FM
  • Jadwal Program
  • SPS
    • Dekan Fakultas Teknik UPS
    • Wakil Rektor IBN
  • Kabar Kab. Tegal
  • Penyiar
  • Iklan
No Result
View All Result
99.3
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Angka Kehamilan di Kabupaten Tegal Saat Pandemi Cenderung Menurun

admin by admin
Juli 15, 2020
in Berita Utama
0
0
SHARES
10
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Slawi – Fenomena peningkatan angka kehamilan ibu di masa pandemi Covid-19 sebagaimana yang terjadi di sejumlah daerah, tidak berlaku di Kabupaten Tegal. Disini, angka kehamilan ibu justru menurun dibandingkan periòde yang sama tahun lalu. Informasi ini disampailan Kasi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal Begjo Utomo saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/07/2020) siang.

Begjo menuturkan, angka kehamilan ibu selama lima bulan terakhir, sejak bulan Januari hingga Mei tahun 2020 hanya 11.638 orang, atau menurun 6,36 persen dari periode yang sama tahun 2019 lalu, dimana jumlah kehamilan ibunya mencapai 12.429 orang. Data ini diperoleh dari laporan bulanan 29 Puskesmas se-Kabupaten Tegal yang diinput lewat aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (SIKIA).

Diduga, menurunnya angka kehamilan di masa pandemi ini karena kesadaran masyarakat akan pentingnya Program Keluarga Berencana (KB) terus meningkat. Begjo mengatakan, penyuluhan intensif dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tegal dan Dinkes Kabupaten Tegal melalui bidan desa untuk mengarahkan pasangan usia subur mengikuti Program KB dan merencanakan kehamilan bisa diterima baik di masyarakat. Faktor lainnya yang berpengaruh, lanjut Begjo, karena ada kekhawatiran dari pasangan suami istri (pasutri) akan risiko tertular Covid-19.

“Saya rasa, selain ada kekhawatiran tertular Covid-19, kesadaran keluarga dalam merencanakan kehamilan sudah cukup baik. Terbukti, sekalipun ada anjuran pemerintah agar lebih banyak tinggal di rumah selama pandemi ini tidak membuat angka kehamilan di Kabupaten Tegal melonjak seperti di daerah lain,” kata Begjo.

Alasan menunda kehamilan selama pandemi Covid-19 ini pun diamini Linda (28), ibu satu orang anak, asal Desa Kalisapu, Kecamatan Slawi. Keputusannya untuk menunda kehamilan karena pertimbangan keselamatan dan kesehatan keluarga lebih penting untuk saat ini. Linda menuturkan, ibu hamil memiliki risiko terpapar Covid-19 lebih tinggi karena intensitas kunjungannya ke fasilitas kesehatan seperti klinik dokter atau bidan, Puskesmas dan rumah sakit untuk memeriksakan kehamilan ataupun saatnya nanti harus melahirkan.

Menanggapi pernyataan tersebut, Begjo pun tidak menampik jika adanya nosokomial menjadi pertimbangan orang-orang menghindari datang ke fasilitas kesehatan. Meski demikian, Begjo menjelaskan, pemeriksaan kehamilan di Puskesmas masih tetap dilayani dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Selama masa pandemi, kami masih terus melayani pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan janinnya dengan mewajibkan penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, menggunakan baju lengan panjang, mencuci tangan sebelum masuk dan setelah keluar dari Puskesmas,” ujarnya.

Lebih lanjut, Begjo menuturkan, pihaknya juga terus memantau dan mendampingi ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi. “Selain melakukan pendampingan, Puskesmas juga memberikan bantuan satu paket biskuit untuk ibu hamil kekurangan energi kronis yang itu bisa dikonsumsi selama tiga bulan. Tujuannya adalah membantu meningkatkan asupan makanan bergizi, termasuk pada anak balita,” katanya.

Sementara itu, untuk kasus kematian ibu hamil dan melahirkan di Kabupaten Tegal justru meningkat. Selama enam bulan terakhir, dari Januari sampai dengan Juni 2020, jumlah kematian ibu mencapai 14 kasus. Padahal, sepanjang tahun 2019 lalu, kasus kematiannya ada 12. “Kiranya, kasus kematian pada ibu hamil dan melahirkan ini harus menjadi perhatian serius, karena baru berjalan satu semester, jumlah kematiannya sudah melebihi akumulasi kasus satu tahun kemarin”, ungkap Begjo.

Begjo menambahkan, kasus kematian tertinggi tahun ini terjadi bulan Februari lalu, dimana lima orang ibu harus meregang nyawa. Sementara di bulan Maret, ada dua kasus kematian ibu dan di bulan April ada satu kasus kematian. Lalu di bulan Mei dan Juni 2020, masing-masing tiga kasus. Penyebab kematian ibu ini pun beragam, seperti hipertensi, pendaharan, gagal jantung, emboli dan infeksi. (OI)

Tags: angkakehamilancenderungmenurundinkesibudananakibuhamilpasutri
Previous Post

Hari Pertama Masuk Sekolah, Tatap Muka Siswa Kurang Dari Tiga Jam

Next Post

Bupati Tegal Dorong Penyiapan Koperasi Sektor Pangan

admin

admin

Related Posts

Polres Tegal Menggelar Kegiatan Goes To School
Berita Utama

Polres Tegal Menggelar Kegiatan Goes To School

by Reporter Slawi FM
Agustus 11, 2022
Bupati Tegal Umi Azizah Lepas 26 Orang Kontingen Pramuka Ikuti Jambore Nasional Ke-11
Berita Utama

Bupati Tegal Umi Azizah Lepas 26 Orang Kontingen Pramuka Ikuti Jambore Nasional Ke-11

by Reporter Slawi FM
Agustus 10, 2022
Bupati Tegal Memberikan Bonus Rp 50 Juta Ke Atlet Paralimpiade Banyu Tri Mulyo
Berita Utama

Bupati Tegal Memberikan Bonus Rp 50 Juta Ke Atlet Paralimpiade Banyu Tri Mulyo

by Reporter Slawi FM
Agustus 10, 2022
Bincang Kreatif : Pokja IV TP PKK Kabupaten Tegal Mengajak Masyarakat Sukseskan Percepatan Penurunan Stunting
Berita Utama

Bincang Kreatif : Pokja IV TP PKK Kabupaten Tegal Mengajak Masyarakat Sukseskan Percepatan Penurunan Stunting

by Reporter Slawi FM
Agustus 10, 2022
Banyu, Atlet Paralympic Asal Dukuhsalam Raih Emas di Asean Para Games 2022
Berita Utama

Banyu, Atlet Paralympic Asal Dukuhsalam Raih Emas di Asean Para Games 2022

by Reporter Slawi FM
Agustus 8, 2022
Next Post

Bupati Tegal Dorong Penyiapan Koperasi Sektor Pangan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Premium Content

Bupati Tegal Dorong Penyiapan Koperasi Sektor Pangan

Juli 16, 2020
Program PTSL 2020 Kabupaten Tegal Cetak 28.000 Lembar Serifikat Tanah

Program PTSL 2020 Kabupaten Tegal Cetak 28.000 Lembar Serifikat Tanah

November 13, 2020
Ultah Ke- 12, TKSK Salurkan Donasi Ke Anak Penderita Hydrocephalus

Ultah Ke- 12, TKSK Salurkan Donasi Ke Anak Penderita Hydrocephalus

Oktober 11, 2021

Browse by Category

  • Berita Utama
  • Bincang Kreatif
  • Entertainment
  • KKT
  • Peluang dan Investasi

Browse by Tags

adaptasi kebiasaan baru banjaragung bansos bogares bogares kidul bupati bupati tegal corona covid Covid-19 covid19 Dikbud dinkes disdukcapil dukuhturi ganjar pranowo guci joko wantoro kabupaten tegal kedungbanteng konfirmasi korona Nurhayati pangkah pelanggaran pendopo amangkurat PMIKabupatenTegal PMI kabupaten tegal polrestegal polres tegal ppkm protokol kesehatan sabilillah ardie Slawi suharinto tarub tegal terkonfirmasi Umi Azizah umkm vaksinasi vaksin covid-19 vaksincovid19 vaksinsinovac warureja
99.3

99,3 Slawi FM

LPPL. Radio Slawi Ayu 99,3 FM atau yang popular disebut Radio SLAWI 99,3 FM, adalah Lembaga Penyiaran Publik Lokal milik Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal. Mulai siaran pertama kali pada tahun 1975 dijalur AM 783 dengan nama RSPD Suara Slawi Ayu, alamat studio di Jl. Dr Soetomo Slawi.

@Copyright 2020 | 99,3 Radio Slawi FM

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Slawi FM
  • Jadwal Program
  • SPS
    • Dekan Fakultas Teknik UPS
    • Wakil Rektor IBN
  • Kabar Kab. Tegal
  • Penyiar
  • Iklan

© 2020 Radio Slawi FM - All Right Reserved

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?